Minggu, 08 Juli 2012

Alfa from a New My Blog

“Hidup sederhana
Gak punya apa-apa tapi banyak cinta
Hidup bermewah-mewahan
Punya segalanya tapi sengsara
Seperti para koruptor”

Sederhana, merupakan satu kata yang universal. Yang saya maksudkan sebagai kata universal adalah kata sederhana, bagi lain orang itu bisa berbeda arti, makna dan tujuan dalam menerapkannya untuk pegangan hidup.  Semua orang yang masih eksis mempunyai pegangan hidup, tujuan hidup, prinsip hidup maupun filosofi hidup. Tentunya hal ini cukup berbeda di antara satu dengan lainnya dalam menyikapinya. Karena, setiap orang itu tidak sama, setiap orang itu unik, setiap orang merupakan mahluk individualisme yang membedakan satu dengan lainnya.

Seorang sahabat mendefenisikan sederhana sebagai filosofi hidup yang tidak rumit, artinya segala sesuatu bisa didapat dengan mudah tanpa harus kerja keras. Seorang sahabat lagi menerapkan sederhana dalam pola hidupnya seperti mencintai lingkungan, makan makanan apa adanya yang penting alami dan sehat, berpakaian dengan pakaian yang tidak mahal yang penting bisa dipakai dan cocok.

Ada lagi, seperti lirik lagunya slank bahwa hidup sederhana itu tidak perlu punya harta banyak hasil dari rampasan, tetapi hidup sederhana itu adalah kebutuhan akan cinta tercukupi.

Kalau kita bicara soal konsep hidup, artinya kita akan bicara bagaimana cara merangkai. Ya merangkai! Karena itu adalah solusi dan jalan yang harus di tempuh jika kita ingin membuat suatu konsep tentang hidup kita sendiri.

Merangkai konsep hidup bukanlah perkara sepele. Sebab yang dirangkai adalah cara berfikir dan mental serta kepribadian yang akan disesuaikan dengan jalan dari konsep hidup yang kita buat.

Bisa jadi cara berfikir anda bagus, sesuai dengan cara berfikir orang-orang sukses. Tapi mental dan pribadi anda tidak bisa mengimbangi. Maka konsep yang sudah anda buat belum tentu bisa berjalan. Begitupun kalau mental anda sudah berani mengambil resiko ”berani gagal” dan pribadi anda bisa berempati dan mendukung untuk sukses. Tapi tanpa diimbangi dengan cara berfikir cerdas, maka hasilnya juga akan timpang.

Konsep hidup itu sebenarnya sederhana. Cuma menuntut keahlian merangkai cara berfikir, mental dan kepribadian saja. Siapapun yang berhasil meleburkan itu dalam karakter diri yang utuh, maka dia berhasil mendapatkan konsepnya. Manfaatnya, tentu saja untuk kebahagiaan diri.

Tetapi bagiku memahami hidup sederhana itu, dari perspektif passion kita. Artinya, jika kita menyadari sebuah tanggungjawab dalam apa yang kita kerjakan maka konsep sederhana sudah diterapkan dalam hidup.

Sebagai contoh, seorang tukang sapu menyadari bahwa dia mencintai pekerjaannya dan melaksanakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh (dia menyadari passionnya sebagai tukang sapu). Nah, disini terjadi kepuasan batin yang dialami oleh si tukang sapu tersebut, walaupun hanya sebagai tukang sapu tetapi dia bahagia. Maka “kesederhanaan akan membuat hidup lebih sederhana”.



" Mereka yang percaya, tidak berfikir. Mereka yang berfikir, tidak percaya “
(Sigmud Frued)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar